0 Comment
Nama Jenis Dan Macam Tari Tradisional Khas Daerah Jawa Tengah

Jenis-Dan-Macam-Tari-Tradisional-Khas-Daerah-Jawa-Tengah

-Tarian Jawa Tengah-Postedby-BukanTrik-, budaya seni tari tradisional mungkin hampir terkikis dan terlupakan oleh generasi muda sekarang karena adanya perkembangan teknologi dan masuknya pengaruh luar yang mengenalkan pada seni tari modern. kita sebagai anak bangsa yang memiliki kewajiban untuk melestarikan dan menjaga keberadaan seni budaya tari indonseia sebagai warisan budaya leluhur

jangan sampai seni budaya kita di akui atau bahkan di curi oleh negara lain sebagai warisan seni budaya lain padahal seni budaya yang di curi itu merupakan seni budaya tari tradisional daerah yang ada di indonesia yang patut kita banggakan dan di lestarikan

setidaknya kita mengenal tentang berbagi macam tarian khas indonesia pada umumnya dan lebih khusus lagi kita mengenal dengan seni budaya tradisional khas daerah kita masing-masing. blog bukan trik ingin berbagi sedikit pengetahuan tentang seni budaya tari tradisional khas daerah jawa tengah yang terkumpul di bawah ini:
  1. TARI Tradisional SRIMPI Khas Daerah Jawa Tengah

    TARI-Tradisional-SRIMPI-Khas-Daerah-Jawa-Tengah
    Tari srimpi merupakan tarian khas keraton pada masa silam dengan ciri gerak yang lembut agung dan menawan. Srimpi adalah bentuk repertoar (penyajian) tari Jawa klasik dari tradisi kraton Kesultanan Mataram dan dilanjutkan pelestarian serta pengembangan sampai sekarang oleh empat istana pewarisnya di Jawa Tengah (Surakarta) dan Yogyakarta. Penyajian tari pentas ini dicirikan dengan empat penari yang melakukan gerak gemulai yang menggambarkan kesopanan, kehalusan budi, serta kelemahlembutan yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan.

    Srimpi dianggap mempunyai kemiripan posisi sosial dengan tari Pakarena dari Makasar, yakni dilihat dari segi kelembutan gerak para penari dan sebagai tarian keraton. Sejak dari zaman kuno, tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari pentas yang lain karena sifatnya yang sakral. Dulu tari ini hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau benda-benda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral tari Bedhaya.Dalam pagelaran, tari serimpi tidak selalu memerlukan sesajen seperti pada tari Bedhaya, melainkan hanya di waktu-waktu tertentu saja. Adapun iringan musik untuk tari Serimpi adalah mengutamakan paduan suara gabungan, yakni saat menyanyikan lagu tembang-tembang Jawa.

  2. TARI Tradisional BlaMbangan cakil Khas Daerah Jawa Tengah
    TARI-Tradisional-BlaMbangan-cakil-Khas-Daerah-Jawa-Tengah
    Tari Bambangan cakil merupakan tari yang diambil dari kisah dan cerita perjuangan srikandi dalam melawan buto cakil (raksasa) sebuah perlambang penumpsan angkara murka merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah.Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang. Tari ini menceritakan perang antara kesatria melawan raksasa. Kesatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan Raksasa melambangkan tokoh yang kasar dan beringas. Di dalam pementasan wayang Kulit, adegan perang kembang ini biasanya keluar tengah-tengah atau di Pathet Sanga. Perang antara Kesatria (Bambangan) melawan raksasa ini sangat atraktif,  Makna yang terkandung dalam tarian ini adalah bahwa segala bentuk kejahatan dan keangkaramurkaan pasti kalah dengan kebaikan

  3. TARI Tradisional Kendalan Khas Daerah Jawa Tengah

    TARI-Tradisional-Kendalan-Khas-Daerah-Jawa-Tengah
    tari kendalan merupakan tari khas keprajuritan yang gagah berani Seni Tari KENDALAN Mirip deangan tari Reog "KENDALEN WIROYUDO" merupakan suatu kesenian dalam bentuk tari-tarian yang di iringi dengan musik gamelan jawa dan menggunakan kuda buatan. tari kendalan berasal dari dusun Kendal desa Jetak Kecamatan Getasan Kab Semarang. tari kendalan juga merupakan seni tari Reog pertama di Desa Jetak. Seni tari ini di mainkan oleh beberapa ataupun banyak orang sesuai jumlah orang dalan jenis tarian yang dimainkannya. Pada saat ini seni tari reog Kendalen Wiroyudo mengalami regenerasi yang pada awalnya di ciptakan pada tahun 1951 yang terinspirasi dari perjalanan sejarah Nyi Ageng Serang yang di kejar-kejar oleh Belanda yang menyusuri tempat-tempat yang pada saat ini menjadi nama-nama sebuah Dusun.

  4. TARI Tradisional Gambyong Khas Daerah Jawa Tengah

  5. TARI-Tradisional-Gambyong-Khas-Daerah-Jawa-Tengah

    Tari Gambyong merupakan suatu tarian yang disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Ciri khas, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan gending

    sejarah Awal mula istilah Gambyong tampaknya berawal dari nama seorang penari taledhek. Penari yang bernama Gambyong ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta

    Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan dan kepala. Gerak kepala dan tangan yang halus dan terkendali merupakan spesifikasi dalam tari Gambyong. Arah pandangan mata yang bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang jari-jari tangan ,menjadikan faktor dominan gerak-gerak tangan dalam ekspresi tari Gambyong. Gerak kaki pada saat sikap beridiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis.

    tari gambyong biasanya di iringi dengan alat musik gender, kendang, kenong, kempul, dan gong

  6. TARI Tradisional Bondan Khas Daerah Jawa Tengah

  7. TARI-Tradisional-Bondan-Khas-Daerah-Jawa-Tengah
    Tari Bondan adalah tari yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. seorang anak wanita dengan menggendong boneka mainan dan payung terbuka, menari dengan hati-hati di atas kendi yang diinjak dan tidak boleh pecah. Tarian ini melambangkan seorang ibu yang menjaga anak-anaknya dengan hati-hati. Tari ini dibagi menjadi 3, yaitu Bondan Cindogo, Bondan Mardisiwi, dan Bondan Pegunungan/ Tani. Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi melambangkan seorang ibu yang menjaga anaknya yang baru lahir dengan hati-hati dan dengan rasa kasih sayang . Tapi Bondan Cindogo satu-satunya anak yang ditimang-timang akhirnya meninggal dunia. Sedang pada Bondan Mardisiwi tidak, serta perlengakapan tarinya sering tanpa menggunakan kendhi seperti pada Bondan Cindogo.

    Ciri tarian :yaitu mengenakan pakaian seperti gadis desa, menggendong tenggok, memakai caping dan membawa alat pertanian. Bentuk tariannya pertama melukiskan kehidupan petani kemudian pakaian bagian luar yang menggambarkan gadis pegunungan dilepas satu demi satu dengan membelakangi penonton. Selanjutnya menari seperti gerak tari Bondan Cindogo atau Mardisiwi

  8. TARI Tradisional Beksan Wireng Khas Daerah Jawa Tengah

  9. Beksan Wireng : berasal dari kata Wira (perwira) dan ‘Aeng’ yaitu prajurit yang unggul, yang ‘aeng’, yang ‘linuwih’. Tari ini diciptakan pada jaman pemerintahan Prabu Amiluhur dengan tujuan agar para putra beliau tangkas dalam olah keprajuritan dengan menggunakan alat senjata perang. Sehingga tari ini menggambarkan ketangkasan dalam latihan perang dengan menggunakan alat perang.

    Ciri-ciri tarian ini : Ditarikan oleh dua orang putra/i,Bentuk tariannya sama,Tidak mengambil suatu cerita, Tidak menggunakan ontowacono (dialog), Bentuk pakaiannya sama, Perangnya tanding, artinya tidak menggunakan gending sampak/srepeg, hanya iramanya /temponya di iring dengan alat musik kendho/kenceng, Gending satu atau dua, artinya gendhing ladrang kemudian diteruskan gendhing ketawang Tidak ada yang kalah/menang atau mati.


  10. TARI Tradisional Sintern Khas Daerah Jawa Tengah

  11. TARI-Tradisional-Sintern-Khas-Daerah-Jawa-Tengah
    Sintren adalah kesenian tari tradisional masyarakat Jawa, khususnya di Pekalongan. Sejarah : Kesenian Sintren berasal dari kisah Sulandono sebagai putra Ki Baurekso hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih seorang putri dari Desa Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Baurekso, akhirnya R. Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan di antara keduanya masih terus berlangsung melalui alam gaib.

    Dalam permainan kesenian rakyat pun Dewi Lanjar berpengaruh antara lain dalam permainan Sintren, si pawang (dalang) sering mengundang Roh Dewi Lanjar untuk masuk ke dalam permainan Sintren. Bila, roh Dewi Lanjar berhasil diundang, maka penari Sintren akan terlihat lebih cantik dan membawakan tarian lebih lincah dan mempesona.Instrumen alat musik : gamelan khas laras slendro
Demikian penjelasan lengkap mengenai macam-macam jenis “Nama Jenis Tari Tradisional Khas Daerah Jawa Tengah ” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan

 
Top